Pentingnya Menyediakan Pendidikan Terbaik untuk Anak Usia Remaja
Tingkat SMP merupakan fase penting bagi orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anak mereka. Banyak yang keliru menganggap bahwa fase yang paling krusial adalah saat SD dan SMA, karena sekolah dasar memberikan align-us.org fondasi ilmu pengetahuan, sementara SMA adalah waktu anak-anak bersiap menuju perguruan tinggi. Namun, jenjang SMP seharusnya tidak diabaikan dan perlu ditingkatkan lebih lanjut dibandingkan dengan jenjang SD.
Berbagai pendapat dari para ahli psikologi menunjukkan bahwa daya tangkap siswa sangat dipengaruhi oleh usia, khususnya pada anak berusia 11-14 tahun, yang berada pada fase perkembangan yang masih setengah matang. Pada periode ini, anak seharusnya mendapatkan pendidikan terbaik karena mereka mengalami perubahan yang signifikan, baik secara mental maupun fisik.
Di tahap ini, anak sedang berada dalam pencarian jati diri dan berusaha mencapai cita-citanya. Dengan pendidikan terbaik, diharapkan anak dapat dibimbing serta diberikan ruang dan kesempatan untuk memilih berbagai ilmu dan keterampilan, sehingga mereka dapat menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Secara umum, ekstrakurikuler di jenjang SMP harus diintegrasikan secara optimal ke dalam kurikulum sekolah, bukan hanya sebagai pelengkap kurikulum intrakurikuler. Jika tidak, sulit untuk menghasilkan seniman dan atlet berpotensi di masa depan.
Mencari sekolah yang unggul dalam ekstrakurikuler dan mengintegrasikannya into curriculum adalah langkah penting yang harus dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan potensi anak selama di SMP. Melalui ekstrakurikuler, anak dapat menemukan karakter dan kepribadian mereka.
Selain itu, akreditasi sekolah juga merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh orang tua. Sekolah dengan akreditasi tinggi biasanya menyediakan pengalaman belajar yang lebih baik dibandingkan dengan yang terakreditasi rendah.
Baru-baru ini, beberapa sekolah di jenjang SMP juga telah menawarkan kurikulum yang unik, seperti contoh Al Masoem yang menerapkan sistem Kurikulum Kurtilas yang disempurnakan. Dalam kurikulum ini, ditambahkan kurikulum khas Al Masoem, sehingga pendidikan karakter di Al Masoem sangat terintegrasi.
Khalifah Harun Ar-Rasyid mengutus putranya untuk belajar ilmu dan adab kepada Imam Al-Ashma’i, seorang ulama besar yang mahir dalam bahasa Arab. Suatu ketika, Harun Ar-Rasyid melihat Al-Ashma’i sedang berwudhu dan membasuh kakinya, sementara putranya menuangkan air untuk sang guru. Menyaksikan kejadian itu, Harun Ar-Rasyid menegur Al-Ashma’i, mengatakan, “Aku mengirimkan anakku agar engkau mengajarinya ilmu dan adab. Mengapa engkau tidak meminta dia untuk menuangkan air dengan salah satu tangannya dan membasuh kakimu dengan tangan yang lain?”
Di hari pendidikan nasional ini, semoga kita dapat menjadi sosok ayah yang menjadi teladan, seperti Khalifah Harun Ar-Rasyid, yang berani menegur guru jika keliru dalam mendidik anaknya. Ia memahami bahwa tanggung jawab mendidik anak adalah tanggung jawabnya sendiri, alih-alih marah dan protes kepada sekolah karena anaknya dihukum oleh guru.
Musisz się zalogować, aby móc dodać komentarz.